FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
Pengertian filsafat
Filsafat
berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab),
philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris).Dengan
demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi
kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari
segala ilmu pengetahuan.
·
Phytagoras (572-497 SM) ditahbiskan
sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta
kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
·
Plato (427-347 SM) mengartikannya
sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat
dialektika.
·
Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan
filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
·
Al-Farabi (870–950) mengartikan filsafat
sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakekat alam yang sebenarnya.
·
Descartes (1590–1650) mendefinisikan
filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.
·
Immanuel Kant (1724 –1804)
mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal
dari segala pengetahuan.
·
Menurut kant ada empat hal yang dikaji
dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang
seharusnya diketahui manusia?(etika), sampai dimana harapan manusia? (agama)
dan apakah manusia itu? (antropologi)
A. Ciri
Berfikir Filsafat
Berfikir
filsfat dapat diartikan sebagai cara berfikir. Berikut dalah ciri – ciri berfikir
filsafat.
1. Radikal
adalah berfikir sampai akar permasalahan
2. Sistematik
adlah sesuai dengan logis atau urutan
3. Universal
adalh berfikir menyeluru mencangkup semua aspek
4. Spekulatif
adalah berfikir tentang kebenaran yang perlu adanya pengujian
B. Empat
pendekatan filsafat
Empat
pendekatan filsafat tersebut adalah pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan
definisi, sistematika, tokoh ata alian dan sejarah. Melalui pendekatan tersebut
dapat membedakan sebagai berikut
·
Ilmu pengetahuan : mengkaji sebatas
gejala – gejala yang tampak dan berusaha menjelaskan secara kausalistik
·
Teologi mengkaji semesta supra-indrawi, semesta
ketuhanan, namun dalam batas keimanan
·
Filsafat : upaya mencari atau memperoleh
jawaban dengan cara sistematis yang kritis
2. Pengertian
Filsafat Ilmu
Filsafat
Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah).
Ilmu berasal dari
bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan
mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin
yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui).
Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
Bahasa
Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998).
3. Pengertian
pengetahuan
Encyclopedia
of Philosophy, pengetahuan didefinisikan sebagai kepercayaan yang benar
(knowledge is justified true belief). Menurut Sidi Gazalba, pengetahuan adalah
apa yang diketahui atau hasil pekerjaan mengetahui. Mengetahui itu hasil kenal,
sadar, insaf, mengerti, benar dan pandai.
Pengetahuan
(knowledge) merupakan terminology generic yang mencakup seluruh hal yang
diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti
perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap
alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.Tujuan
manusia mempunyai pengetahuan adalah:
·
Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan
hidup.
·
Mengembangkan arti kehidupan.
·
Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan
itu sendiri.
·
Mencapai tujuan hidup.
A. Jenis
Pengetahuan
Pengetahuan
biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa
mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
·
Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah
pengetahuan yang diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja
tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi
masihberkisar pada pengalaman.
·
Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan
yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling
dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.
·
Pengetahuan agama, suatu pengetahuan
yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini
bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
4. Pengertian
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Pengertian
Filsafat Ilmu Pengetahuan menurut para ahli, sebagai berikut
·
Menurut AH. Nasution, filsafat ilmu
pengetahuan adalah suatu usaha akal manusia yang beraturan dan taat asas menuju
keterangan tentang pengetahuan yang benar .
·
Martini Djamaris adalah Filsafat ilmu
pengetahuan mengadakan penataan dan pengetahuan dasar yang dapat menjelaskan
terjadinya pengetahuan
·
Suhartono bahwa filsafat ilmu
pengetahuan adalah lebih menekankan pada aspek pragmatis teknologi bagi
kelestarian hidup dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat
ilmu pengetahuan menurut Suhartono adalah filsafat praktis.
Conny
R. Semiawan menambahkan bahwa tugas dari seorang filosofi atau ahli filsafat
ilmu pengetahuan adalah mengkombinasikan ke aplikasi yang lebih luas dari ilmu
pengetahuan. Pandangan kedua, berhubungan dengan penggabungan antara ilmu
sosial (sosiologi) dengan filsafat ilmu pengetahuan. Dan dalam pandangan
ketiga, konsep dan kompleks dijelaskan tentang makna dalam pemanfaatan
ilmiahnya. Selanjutnya Conny, menyimpulkan bahwa perbedaan antara ilmu
pengetahuan dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah pokok persoalan yang
menjadi kajian masing masing. Ilmu pengetahuan lebih mengkaji tentang
penjelasan tentang fakta fakta yang ada, sedangkan filsafat ilmu pengetahuan
mengkaji lebih kepada analisis prosedur dan logika dalam penjelasan ilmiah.
Menurut
Martini Djamaris, bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara filsafat ilmu
pengetahuan. Persamaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
·
Rumusan kajian akhir
·
Memberikan pemahaman tentang kohenrensi
dan penyebab
·
Memberikan sintesis antarhubungan
·
Memiliki metode penelahaan
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar