Sabtu, 28 November 2015
Rabu, 11 November 2015
makalah Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... i
PERNYATAAN............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.3 Sasaran.................................................................................................................... 2
BAB II PERMASALAHAN........................................................................................................ 3
2.1
Pengertian Paedofil................................................................................................... 3
2.2
Faktor Penyebab Paedofil......................................................................................... 3
2.3
Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil.................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................................................ 6
3.1
Kesimpulan............................................................................................................... 6
3.2
Rekomendasi............................................................................................................ 6
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpangan-penyingan
si era globalisasi ini semakin marak terjadi khususnya penyimpangan
psikoseksual atau ganguan seksual. Penyimpangan yang terjadi di sebabkan
beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik, lingkungan, trauma dan moral
yang rendah.
Paedofil didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada
orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau
lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau
eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun
pubertas dapat bervariasi). Paedofil terjadi akibat nilai moral dan etika yang
rendah dari pelaku dan persoalan pikologis yang sering menghantuinya. Pelaku
paedofil menjerat korban nya dengan berbagai cara seperti merayu, memaksa,
memberi imbalan bahkan mengancam dengan tujuan pelaku dapat berhubungan seks
dengan korban.
Cukup mengherankan pelaku paedofil
terjadi pada pria dan wanita dengan usia rata-rata 40 tahun atau pria yang
sudah dikatakan sebagai pria atau wanita
yang dewasa. Seharusnya hal tersebut tidak terjadi dikarenakan pola
pemikiran pria atau wanita berumur 40 tahun sudah dikatakan matang dalam
berfikir, terlebih lagi korban termasuk dalam umur yang belia yaitu rata-rata
korban adalah 13 tahun atau anak-anak dibawah umur. Hal tersebut akan berdampak
negatif bagi korban dikarenakan sangat belia dan akan menimbulkan trauma,
dendam, bahkan meninggal dunia. Perlunya kesadaran dari beberapa pihak dan
khususnya bagi para pelaku untuk tidak melakukan hal tersebut.
1.2 Tujuan
Mengetahui
beberapa faktor terjadi nya perilaku menyimpang bahkan penyebab utama dari
penyimpangan seksual pelaku paedofil dan mengetahui cara untuk mengatasi atau
mencegah pelaku paedofil
1.3 Sasaran
1.
Pria/Wanita Berusia Dewasa
Pria atau wanita berusia dewasa
adalah pria atau wanita yang berumur diatas 16 sampai 40 tahun atau pria yang
sudah akhir balik. Pria atau wanita dewasa diharapkan dapat mengotrol tingkat
seksual.
2. Orang Tua
Peran orang tua sangat penting untuk
mendidik dan menjaga anak-anak pada usia belia karena pertumbuhan anak-anak
akan sangat berpengaruh terhadap prilaku meraka pada saat dewasa, contoh ketika
orang tua melakukan perilaku seks pada anaknya di usia belia maka kecenderungan
anak akan mengikuti hal tersebut ketika dewasa akan semakin besar dikarenakan
kecenderungan balas dendam akan prilaku yang dialami ketika pada usia anak-anak
3. Pihak Sekolah/Pendidikan
Pihak sekolah berperan untuk
memberikan pendidikan semaksimal mungkin dari segi moral, etika dan agama.
Sekolah harus memberikan sosialisasi dampak-dampak negatif dari perilaku
seksual kepada siswa nya, sehingga siswa dapat mngetahui sebarapa buruk
penyimpangan seksual .
4. Pihak berwenang/kepolisian
Pihak kepolisian diharapkan mampu
memberikan masukan atau arahan bahkan solusi kepada pelaku agar tidak terjadi
atau terulang kembali dikarenakan dampak dari penyimpangan tersebut sangat
merugikan bagi pelaku, korban dan masyarakat
BAB
II
PERMASALAHAN
2.1 Pengertian
Paedofil
Sebagai
diagnosa medis, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang
dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua)
biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada
anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat
bervariasi). Anak harus minimal lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia
remaja (16 atau lebih tua) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
Pelaku pedofilia pada umum nya
menggunakan beberapa hal untuk melakukan seksual terhadap anak seperti
membujuk, memberi imbalan, bahkan memaksa untuk dapat memenuhi hasrat untuk
melakukan seks dengan anak-anak.
2.2 Faktor
Penyebab Peadofil
Paedofilia
merupakan hal yang sangat menyimpang, dikarenakan perilaku seks terhadaap anak
dibawah umur hanya demi kesenangan atau kepuasan sang pelaku. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya paedofil diantara nya sebagai berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Pada saat ini di kota besar
terkadang dapat dikatakan bahwa keluarga kita pada umumnya tidak sempat lagi
memperhatikan kebutuhan remaja akan penerapan moral dan pendidikan agama pada
putra-putrinya, selain itu diakibatkan tidak harmonisnya hubungan antara anak
remaja dengan orang tua. Misalnya akibatbroken home atau orang tua tinggalnya
berjauhan padahal pada saat tertentu
remaja sangat membutuhkan orang tua tetapi mereka tidak disisinya
2. Lingkungan Sosial
Terjadi perubahan sosial dapat
menyebabkan pergeseran nilai-nilai pada remaja. Perkenalan remaja dengan seks
sesungguhnya bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Perkenalan tersebut akibat dari
lingkungan yang mendorong mereka tidak hanya mengenal seks tetapi sekaligus
mempraktekkan hubungan seks diluar nikah. Para remaja mungkin bisa memalingkan
muka atau mematikan tv, vcd yang menayangkanfilm dengan adegan kissing atau
berkumpul di tepi pantai. Adegan-adegan
itu mereka saksikan hampir setiap hari pada saatnya mereka seharusnya belajar
dan beribadah.
3. Lingkungan Sekolah
Masalah seksual pada remaja mungkin
terjadi karena kegagalannya sekolah formal untuk mensosialisasikan nilai moral
dan agama yang akan membentuk disiplin para remaja. Pada saat ini lembaga-lembaga
pendidikan agaknya lebih banyak memusatkan muatan pengajaran pada masalah iptek dan kurang memasimalkan
masalah-masalah moralitas
4. Pergaulan Bebas
Adanya kecenderungan pergaulan yang
semakin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat dengan tidak mematuhi
aturan dan norma yang berlaku. Dengan mudah kita dapat melihat perilaku
penyimpangan seksual. Terlebih ada mitos beredar di masyarakat bahwa “seorang
pria akan awet muda jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang lebih
muda”. Oleh karena itu, mereka akan cenderung mencoba kepada anak kecil
5. Larangan
Pada kalangan remaja, remaja
cederung mempunyai rasa ingin tahu yang lebih. Sehingga meskipun ada hal yang
dilarang, mereka akan mencoba untuk mengetahui kenapa hal itu dilarang
2.3 Analisis
SWOT Masalah Sosial Paedofil
Analisis permasalahan Analisis SWOT
Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strength)
a.
Menyukai anak-anak secara
berlebihan
b.
Mendapatkan
perlakuan yang sama dimasa anak-anak
c.
Memenuhi hasrat
seksual
d.
Mendapatkan
kepuasan tersendiri bagi pelaku
2.
Kelemahan (Weakness)
a.
Terkucilkan
dimasyarakat
b.
Kurang dipercaya
c.
Kurang mengontrol
diri
d.
Mementingkan
kepuasan
3.
Peluang (opportunity)
a.
Kurangnya kegiatan
positif
b.
Kurangnya
pengawasan orangtua
c.
Sosialisasi pihak
berwenang
d.
Kurangnya kontrol
diri
4.
Tantangan/Hambatan (Threats)
a.
Cara membujuk
b.
Hukuman pidana oleh
aparat
c.
Terkucilkan
dilingkungan
d.
Rasa bersalah
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Paedofil adalah suatu kecenderungan seks
terhadap anak dibawah umur dan pelakunya pada umur rata-rata 40 tahun. Peadofil
berdampak buruk bagi pelaku maupun korban, banyak hal negatif yang diterima
khusus nya untuk korban, karena korban masih dibawah umur. Kesimpulan yang
dapat ditarik pada penulisan makalah ini adalah :
a.
Pelaku peadofil
dapat ditindak sesuai hukum yang berlaku
b.
Dapat menimbulkan
trauma mendalam bagi korban
c.
Dapat menimbulkan
pelaku baru akibat perlakuan seks pada
anak-anak
d.
Berikan pendidikan
moral, etika, norma-norma dan agama sejak dini
3.2 Rekomendasi
Penulis
memberikan rekomendasi beberapa untuk mencegah/mengatasi prilaku peadofil agar tidak terulang sebagai
berikut :
a.
Memberikan beberapa
kegiatan-kegiatan positif
b.
Memberikan
sosialisasi bahaya peadofil
c.
Keluarga memberikan
perhatian lebih untuk anak
d.
Pihak sekolah
memberikan pendidikan semaksimal mungkin tentang norma-norma
Referensi :
1.
Prakuso, Bambang.
1989. Kasus kejahatan seks : hukum atau keadilan. Jakarta: Antar Kota
2.
Bududu,j.s.
kata-kata serapan asing dalam bahasa indonesia. Jakarta: Kompas
3.
https://prezi.com/lt5b6drnlcyf/pedofilia/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia
Senin, 02 November 2015
Langganan:
Postingan (Atom)