ug

Rabu, 11 November 2015

makalah Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil

 
DAFTAR ISI

                                                                                                                               
DAFTAR ISI

                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................         i
PERNYATAAN.............................................................................................................................         ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................        iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................        iv
BAB I      PENDAHULUAN..........................................................................................................         1
                 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................         1
                 1.2 Tujuan......................................................................................................................         2
                 1.3 Sasaran....................................................................................................................         2
BAB II    PERMASALAHAN........................................................................................................         3
                 2.1 Pengertian Paedofil...................................................................................................         3
                 2.2 Faktor Penyebab Paedofil.........................................................................................         3
                 2.3 Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil....................................................................         5
BAB III   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................................................        6
                 3.1 Kesimpulan...............................................................................................................        6
                 3.2 Rekomendasi............................................................................................................        6
REFERENSI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Penyimpangan-penyingan si era globalisasi ini semakin marak terjadi khususnya penyimpangan psikoseksual atau ganguan seksual. Penyimpangan yang terjadi di sebabkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik, lingkungan, trauma dan moral yang rendah.
            Paedofil  didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi). Paedofil terjadi akibat nilai moral dan etika yang rendah dari pelaku dan persoalan pikologis yang sering menghantuinya. Pelaku paedofil menjerat korban nya dengan berbagai cara seperti merayu, memaksa, memberi imbalan bahkan mengancam dengan tujuan pelaku dapat berhubungan seks dengan korban.
            Cukup mengherankan pelaku paedofil terjadi pada pria dan wanita dengan usia rata-rata 40 tahun atau pria yang sudah dikatakan sebagai pria atau wanita  yang dewasa. Seharusnya hal tersebut tidak terjadi dikarenakan pola pemikiran pria atau wanita berumur 40 tahun sudah dikatakan matang dalam berfikir, terlebih lagi korban termasuk dalam umur yang belia yaitu rata-rata korban adalah 13 tahun atau anak-anak dibawah umur. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi korban dikarenakan sangat belia dan akan menimbulkan trauma, dendam, bahkan meninggal dunia. Perlunya kesadaran dari beberapa pihak dan khususnya bagi para pelaku untuk tidak melakukan hal tersebut.


1.2       Tujuan
Mengetahui beberapa faktor terjadi nya perilaku menyimpang bahkan penyebab utama dari penyimpangan seksual pelaku paedofil dan mengetahui cara untuk mengatasi atau mencegah pelaku paedofil
1.3       Sasaran
            1. Pria/Wanita Berusia Dewasa
            Pria atau wanita berusia dewasa adalah pria atau wanita yang berumur diatas 16 sampai 40 tahun atau pria yang sudah akhir balik. Pria atau wanita dewasa diharapkan dapat mengotrol tingkat seksual.
            2. Orang Tua
            Peran orang tua sangat penting untuk mendidik dan menjaga anak-anak pada usia belia karena pertumbuhan anak-anak akan sangat berpengaruh terhadap prilaku meraka pada saat dewasa, contoh ketika orang tua melakukan perilaku seks pada anaknya di usia belia maka kecenderungan anak akan mengikuti hal tersebut ketika dewasa akan semakin besar dikarenakan kecenderungan balas dendam akan prilaku yang dialami ketika pada usia anak-anak
            3. Pihak Sekolah/Pendidikan
            Pihak sekolah berperan untuk memberikan pendidikan semaksimal mungkin dari segi moral, etika dan agama. Sekolah harus memberikan sosialisasi dampak-dampak negatif dari perilaku seksual kepada siswa nya, sehingga siswa dapat mngetahui sebarapa buruk penyimpangan seksual .
            4. Pihak berwenang/kepolisian
            Pihak kepolisian diharapkan mampu memberikan masukan atau arahan bahkan solusi kepada pelaku agar tidak terjadi atau terulang kembali dikarenakan dampak dari penyimpangan tersebut sangat merugikan bagi pelaku, korban dan masyarakat
BAB II
PERMASALAHAN

2.1       Pengertian Paedofil
            Sebagai diagnosa medis, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi). Anak harus minimal lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau lebih tua) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
            Pelaku pedofilia pada umum nya menggunakan beberapa hal untuk melakukan seksual terhadap anak seperti membujuk, memberi imbalan, bahkan memaksa untuk dapat memenuhi hasrat untuk melakukan seks dengan anak-anak.
2.2       Faktor Penyebab Peadofil
            Paedofilia merupakan hal yang sangat menyimpang, dikarenakan perilaku seks terhadaap anak dibawah umur hanya demi kesenangan atau kepuasan sang pelaku. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya paedofil diantara nya sebagai berikut:
            1. Lingkungan Keluarga
            Pada saat ini di kota besar terkadang dapat dikatakan bahwa keluarga kita pada umumnya tidak sempat lagi memperhatikan kebutuhan remaja akan penerapan moral dan pendidikan agama pada putra-putrinya, selain itu diakibatkan tidak harmonisnya hubungan antara anak remaja dengan orang tua. Misalnya akibatbroken home atau orang tua tinggalnya berjauhan  padahal pada saat tertentu remaja sangat membutuhkan orang tua tetapi mereka tidak disisinya
            2. Lingkungan Sosial
            Terjadi perubahan sosial dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai pada remaja. Perkenalan remaja dengan seks sesungguhnya bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Perkenalan tersebut akibat dari lingkungan yang mendorong mereka tidak hanya mengenal seks tetapi sekaligus mempraktekkan hubungan seks diluar nikah. Para remaja mungkin bisa memalingkan muka atau mematikan tv, vcd yang menayangkanfilm dengan adegan kissing atau berkumpul di tepi  pantai. Adegan-adegan itu mereka saksikan hampir setiap hari pada saatnya mereka seharusnya belajar dan beribadah.
            3. Lingkungan Sekolah
            Masalah seksual pada remaja mungkin terjadi karena kegagalannya sekolah formal untuk mensosialisasikan nilai moral dan agama yang akan membentuk disiplin para remaja. Pada saat ini lembaga-lembaga pendidikan agaknya lebih banyak memusatkan muatan pengajaran  pada masalah iptek dan kurang memasimalkan masalah-masalah moralitas
            4. Pergaulan Bebas
            Adanya kecenderungan pergaulan yang semakin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat dengan tidak mematuhi aturan dan norma yang berlaku. Dengan mudah kita dapat melihat perilaku penyimpangan seksual. Terlebih ada mitos beredar di masyarakat bahwa “seorang pria akan awet muda jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang lebih muda”. Oleh karena itu, mereka akan cenderung mencoba kepada anak kecil
            5. Larangan
            Pada kalangan remaja, remaja cederung mempunyai rasa ingin tahu yang lebih. Sehingga meskipun ada hal yang dilarang, mereka akan mencoba untuk mengetahui kenapa hal itu dilarang

2.3       Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil
            Analisis permasalahan Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.                  Kekuatan (Strength)
a.         Menyukai anak-anak secara berlebihan
b.         Mendapatkan perlakuan yang sama dimasa anak-anak
c.         Memenuhi hasrat seksual
d.        Mendapatkan kepuasan tersendiri bagi pelaku
2.                  Kelemahan (Weakness)
a.         Terkucilkan dimasyarakat
b.         Kurang dipercaya
c.         Kurang mengontrol diri
d.        Mementingkan kepuasan
3.                  Peluang (opportunity)
a.         Kurangnya kegiatan positif
b.         Kurangnya pengawasan orangtua
c.         Sosialisasi pihak berwenang
d.        Kurangnya kontrol diri
4.                  Tantangan/Hambatan (Threats)
a.         Cara membujuk
b.         Hukuman pidana oleh aparat
c.         Terkucilkan dilingkungan
d.        Rasa bersalah









BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1              Kesimpulan
                   Paedofil adalah suatu kecenderungan seks terhadap anak dibawah umur dan pelakunya pada umur rata-rata 40 tahun. Peadofil berdampak buruk bagi pelaku maupun korban, banyak hal negatif yang diterima khusus nya untuk korban, karena korban masih dibawah umur. Kesimpulan yang dapat ditarik pada penulisan makalah ini adalah :
a.         Pelaku peadofil dapat ditindak sesuai hukum yang berlaku
b.        Dapat menimbulkan trauma mendalam bagi korban
c.         Dapat menimbulkan pelaku baru akibat perlakuan seks pada    anak-anak
d.        Berikan pendidikan moral, etika, norma-norma dan agama sejak dini
3.2              Rekomendasi
                   Penulis memberikan rekomendasi beberapa untuk mencegah/mengatasi  prilaku peadofil agar tidak terulang sebagai berikut :
a.         Memberikan beberapa kegiatan-kegiatan positif
b.        Memberikan sosialisasi bahaya peadofil
c.         Keluarga memberikan perhatian lebih untuk anak
d.        Pihak sekolah memberikan pendidikan semaksimal mungkin tentang norma-norma







Referensi :

1.      Prakuso, Bambang. 1989. Kasus kejahatan seks : hukum atau keadilan. Jakarta: Antar Kota
2.      Bududu,j.s. kata-kata serapan asing dalam bahasa indonesia. Jakarta: Kompas
3.      https://prezi.com/lt5b6drnlcyf/pedofilia/
4.      https://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia


                       

                  





BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT





BAB VI PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT





Rabu, 07 Oktober 2015

Makalah Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
Kelas  :  2-ID15
Tanggal Penyerahan Makalah : 6 Oktober 2015
Tanggal Upload Makalah  :  7 Oktober 2015

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam hal pembuatan makalah ini benar-benar memngerjakan sendiri tannpa ada rekayasa ataupun mengutip dari hasil kerja pihak lain/orang lain

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
30414719
Al mukhorom syinudi


Program Sarjana Teknologi Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA





KATA PENGANTAR


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun  mampu menyelesaikan tugas. Berkat rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
            Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
.

   Bekasi, 6 Oktober 2015



                                  Al mukhorom syinudi


  
DAFTAR ISI

                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................. i
PERNYATAAN       ............................................................................................................................  ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................  iii
DAFTAR ISI             ........................................................................................................................... iv
BAB I      PENDAHULUAN     .............................................................................................................1
                 1.1 Latar Belakang     ............................................................................................................1
                 1.2 Tujuan                 .............................................................................................................1
                 1.3 Sasaran                ............................................................................................................2
BAB II    PERMASALAHAN    ............................................................................................................3
                 2.1 Pengertian Tawuran   .......................................................................................................3
                 2.2 Faktor Penyebab Tawuran   .............................................................................................3
                 2.3 Analisis Dampak Tawuran Mengunakan Analisis SWOT  ................................................ 4
BAB III   KESIMPULAN DAN REKOMENDASI    ...........................................................................5
                 3.1 Kesimpulan   ...................................................................................................................5
                 3.2 Rekomendasi   ................................................................................................................5
REFERENSI

                       

                  




BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Masa perkembangan yang dialami pade saat remaja merupakan masa yang sulit, dikareanakan masa remaja merupakan masa yang rentan oleh ajakan– ajakan  atau hasutan-hasutan negatif dari segala bidang. Banyak faktor yang mempengaruhi hal negatif baik dari internal maupun eksternal pada saat usia remaja, contoh faktor yang negatif pada saat remaja diataralain adalah minuman keras, tawuran, dan bahkan perilaku sex bebas.
            Salah satu faktor negatif adalah tawuran. Tawuran menjadi hal yang paling sering ditemukan pada era globalisasi ini. Tawuran menjadi hal biasa bagi para remaja, bahkan tawuran tidak hanyaa dilakukan oleh para pelajar antar pelajar bahkan dilkaukakn antar RT/RW. Hal ini sangat menghawatirkan dikarenakan penyebab dari tawuran tersebut adalah hal yang kecil sebagai contoh adalah saling mengejek antar wilayah, antar sekolah, bahkan antar RT/RW.
            Cukup mengherankan tawuran lebih banyak terjadi di kota besar di Indonesia bahkan di ibukota Indonesia yaitu di Jakarta, seharusnya hal tersebut tidak terjadi dikarenakan efek dari tawuran tersebut dapat merugikan berbagai pihak baik bersifat fisik, moral dan material. Perlunya adanya kesedaran dari diri masing-masing agar hal tersebut tidak terjadi atau terulang kembali.

1.2       Tujuan
            Mengetahui beberapa faktor bahkan penyebab terjadinya tawuran baik sebelum terjadi dan sesudah terjadi tawuran dan mengetahui bagaimana mengatasi atau mencegah terjadinya tawuran agar tidak terulang.
1.3       Sasaran
            1. Pelajar/Maasiswa/Remaja
Pelajar diharapkan dapat mengendalikan emosi dan berpegangan teguh bahwa masa depan ditangan diri sendiri dan pelajar harus dapat berfikir positif
2. Orang Tua
Peranan orang tua sangat penting dikarenakan sering nya perilaku kenakalan remaja yang terjadi dikarenakan oleh tindakan orang tua yang menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan terhadap  anak, sehingga setelah remaja menyebabkan pola pikir yang tidak baik dan melampiaskan kekesalan tersebut degan orang lain
3. Pihak Sekolah/Guru
Peranan sekolah dan guru adalah memberikan hal-hal inovatif, sehingga para pelajar dapat merasa nyaman di sekolah dan memberikan sosialisasi dampak-dampak negatif pada saat remaja
4. Pihak Berwenang/Kepolisian
Pihak kepolisian diharapkan, dapat memberi arahan atau mengayomi para pelaku agar tidak melakuakan tawurandikarenakan dampak tawuran yang sangat merugikn
5. Pemerintah
Pemerintah sebagai aparat yang tertinggi dapat menindak lanjut para pelaku atau provokator yang dapat menyebabkan tawuran terjadi


BAB II
PERMASALAHAN

2.1       Pengertian Tawuran
            Tawuran sering sekali dilakukan oleh para remaja khusus nya para pelajar sudah tidak asing dalam kehidupan di Jakarta. Kekerasan sudah menjadi hal wajar bagi para remaja untuk dapat menyelesaikan masalah walaupun masalah tersebut dibilang hal yang sang amat sepele atau hal kecil, contoh hal kecil yang terjadi adalah tawuran bisa terjadi dikarenakan hanya ingin memperlihat kan sekelompok atau wilayah mana yang terkuat tanpa meperhitungkan dampak setelah tawuran tersebut
            Tubir atau biasa dikenal dengan tawuran  salah satu istilah dikota besar ssalah satunya adalah Jakarta. Tawuran adalah tindakan perkelahian yang meliputi banyak orang. Dampak akan terjadinya tawuran sangat fatal dimulai dari korban luka-luka bahkan sampai meninggal dunia.
2.2       Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran
            Tawuran semata-mata tidak terjdi atas hal-hal ketidk sengajan, melaikan ada beberapa twuran yang terjadi akibat unsur yang disengaja. Faktor terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi akibat para remaja salah menganggapi hal dilingkungan sekitarnya dan menanggapinya dengan emosi semata dikarenakan remaja mudah terpancing emosi ketika mendaptakan masalah, sedangkan faktor eksternal ada beberapa faktor sebagai berikut :
1.                  Faktor keluarga
Buruknya keluarga yang sering memperlihatkan kekerasan setiap kali menyelesaikan masalah akan menimbulkan dampak negatif bagi anak, dampak negatif bagi anak ketika remaja akan meniru hal tersebut untuk menyelesaikan masalah
2.                  Faktor lingkungan sekolah
Faktor lingkungan sekolah yang sering kali membuat jenuh para remaja/pelajar dikarenakan kurang nya fasilitas sekolah seperti fsilitas olahraga, fasilitas kantin dan fasilitas-fasilitas lain membuat para pelajar selalu merasa tidak nyaman di ruang lingkup sekolah sehingga para pelajar lebih memilih bergaul di luar sekolah dengan banyak dampak negatif yang ada diluar sekolah
3.                  Faktor lingkungan sekitar
Faktor lingkungan sekitar yang sering kali didengar dengan istilah nongkrong membuat remaja sering kali bergaul dengan hal negatif dengan teman sepergaulan, bahkan sangat dekat sekali dengan hal negatif seperti minum-minuan keras bahkan sex bebas yang mengakibatkan kontrol emosi remaja yang semakin tidak terkontrol.
2.3       Analisis Dampak Tawuran Menggunakan SWOT
            Analisis permasalahan Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
·                     Kekuatan (Strenght)
1.    Merasa hebat dengan yang dipunya
2.    Membela kelompok/geng bahkan wilayah
3.    Mendapatkan pengakuan terhadap kelompok /wilayah lain


·                     Kelemahan (weakness)
1.    Perlakuan terkucilkan dipergaulan
2.    Beranggapan bahwa bersama akan lebih hebat
3.    Permasalahan kecil diperbesar-besarkan
·                    Peluang (Opportunity)
1.    Kurangnya kegiatan yang bersifat positif
2.    Kurangnya pengawasan dan perhatian orngtua
3.    Kurangnya sosialisasi oleh aparat pengaman
·                         Tantangan/Hambatan (Threats)
1.    Senjata tajam yang dipergunakan dapat mengakibatkan luka-luka bahkan korban meninggal
2.    Dipidana oleh aparat berwajib
3.    Dikeluarkan paksa oleh pihak sekolah
4.    Dikucilkan dimasyarakat

 BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1       Kesimpulan
            Tawuran merupakan hal yang bedampak panjang bagi para pelajar untuk mengatasi atau mencegah terjadinya tawuran adalah memahami dan mengetahui penyebab-penyebab terjadinya. Tawuran yang terjadi banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi, faktor tersebut baik berupa internal dan eksternal. Faktor internal yang terjadi diusia remaja adalah kurang nya mengotrol emosi sedangkan faktor eksternal baik dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar yaitu kurang nya mensosialisasikan atau pendekatan secara langsung tentang aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. mensosialisasikan hal-hal apa saja yang berdmapak buruk kepada para pelajar
3.2       Rekomendasi
1.    Meberikah suatu kegiatan-kegiatan positif untuk menumbuhkan rasa sosial bagi remaja
2.    Memberikan sosialisasi tentang dmapak-dampak yang timbul akibat tawuran
3.    Keluarga memberikan perhatian lebih terhadap para anak
4.    Menghidari perilaku kekerasan dalam keluarga

 REFERENSI