Minggu, 20 Desember 2015
Sabtu, 28 November 2015
Rabu, 11 November 2015
makalah Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... i
PERNYATAAN............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.3 Sasaran.................................................................................................................... 2
BAB II PERMASALAHAN........................................................................................................ 3
2.1
Pengertian Paedofil................................................................................................... 3
2.2
Faktor Penyebab Paedofil......................................................................................... 3
2.3
Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil.................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI........................................................................ 6
3.1
Kesimpulan............................................................................................................... 6
3.2
Rekomendasi............................................................................................................ 6
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpangan-penyingan
si era globalisasi ini semakin marak terjadi khususnya penyimpangan
psikoseksual atau ganguan seksual. Penyimpangan yang terjadi di sebabkan
beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik, lingkungan, trauma dan moral
yang rendah.
Paedofil didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada
orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau
lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau
eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun
pubertas dapat bervariasi). Paedofil terjadi akibat nilai moral dan etika yang
rendah dari pelaku dan persoalan pikologis yang sering menghantuinya. Pelaku
paedofil menjerat korban nya dengan berbagai cara seperti merayu, memaksa,
memberi imbalan bahkan mengancam dengan tujuan pelaku dapat berhubungan seks
dengan korban.
Cukup mengherankan pelaku paedofil
terjadi pada pria dan wanita dengan usia rata-rata 40 tahun atau pria yang
sudah dikatakan sebagai pria atau wanita
yang dewasa. Seharusnya hal tersebut tidak terjadi dikarenakan pola
pemikiran pria atau wanita berumur 40 tahun sudah dikatakan matang dalam
berfikir, terlebih lagi korban termasuk dalam umur yang belia yaitu rata-rata
korban adalah 13 tahun atau anak-anak dibawah umur. Hal tersebut akan berdampak
negatif bagi korban dikarenakan sangat belia dan akan menimbulkan trauma,
dendam, bahkan meninggal dunia. Perlunya kesadaran dari beberapa pihak dan
khususnya bagi para pelaku untuk tidak melakukan hal tersebut.
1.2 Tujuan
Mengetahui
beberapa faktor terjadi nya perilaku menyimpang bahkan penyebab utama dari
penyimpangan seksual pelaku paedofil dan mengetahui cara untuk mengatasi atau
mencegah pelaku paedofil
1.3 Sasaran
1.
Pria/Wanita Berusia Dewasa
Pria atau wanita berusia dewasa
adalah pria atau wanita yang berumur diatas 16 sampai 40 tahun atau pria yang
sudah akhir balik. Pria atau wanita dewasa diharapkan dapat mengotrol tingkat
seksual.
2. Orang Tua
Peran orang tua sangat penting untuk
mendidik dan menjaga anak-anak pada usia belia karena pertumbuhan anak-anak
akan sangat berpengaruh terhadap prilaku meraka pada saat dewasa, contoh ketika
orang tua melakukan perilaku seks pada anaknya di usia belia maka kecenderungan
anak akan mengikuti hal tersebut ketika dewasa akan semakin besar dikarenakan
kecenderungan balas dendam akan prilaku yang dialami ketika pada usia anak-anak
3. Pihak Sekolah/Pendidikan
Pihak sekolah berperan untuk
memberikan pendidikan semaksimal mungkin dari segi moral, etika dan agama.
Sekolah harus memberikan sosialisasi dampak-dampak negatif dari perilaku
seksual kepada siswa nya, sehingga siswa dapat mngetahui sebarapa buruk
penyimpangan seksual .
4. Pihak berwenang/kepolisian
Pihak kepolisian diharapkan mampu
memberikan masukan atau arahan bahkan solusi kepada pelaku agar tidak terjadi
atau terulang kembali dikarenakan dampak dari penyimpangan tersebut sangat
merugikan bagi pelaku, korban dan masyarakat
BAB
II
PERMASALAHAN
2.1 Pengertian
Paedofil
Sebagai
diagnosa medis, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang
dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua)
biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada
anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat
bervariasi). Anak harus minimal lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia
remaja (16 atau lebih tua) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.
Pelaku pedofilia pada umum nya
menggunakan beberapa hal untuk melakukan seksual terhadap anak seperti
membujuk, memberi imbalan, bahkan memaksa untuk dapat memenuhi hasrat untuk
melakukan seks dengan anak-anak.
2.2 Faktor
Penyebab Peadofil
Paedofilia
merupakan hal yang sangat menyimpang, dikarenakan perilaku seks terhadaap anak
dibawah umur hanya demi kesenangan atau kepuasan sang pelaku. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya paedofil diantara nya sebagai berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Pada saat ini di kota besar
terkadang dapat dikatakan bahwa keluarga kita pada umumnya tidak sempat lagi
memperhatikan kebutuhan remaja akan penerapan moral dan pendidikan agama pada
putra-putrinya, selain itu diakibatkan tidak harmonisnya hubungan antara anak
remaja dengan orang tua. Misalnya akibatbroken home atau orang tua tinggalnya
berjauhan padahal pada saat tertentu
remaja sangat membutuhkan orang tua tetapi mereka tidak disisinya
2. Lingkungan Sosial
Terjadi perubahan sosial dapat
menyebabkan pergeseran nilai-nilai pada remaja. Perkenalan remaja dengan seks
sesungguhnya bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Perkenalan tersebut akibat dari
lingkungan yang mendorong mereka tidak hanya mengenal seks tetapi sekaligus
mempraktekkan hubungan seks diluar nikah. Para remaja mungkin bisa memalingkan
muka atau mematikan tv, vcd yang menayangkanfilm dengan adegan kissing atau
berkumpul di tepi pantai. Adegan-adegan
itu mereka saksikan hampir setiap hari pada saatnya mereka seharusnya belajar
dan beribadah.
3. Lingkungan Sekolah
Masalah seksual pada remaja mungkin
terjadi karena kegagalannya sekolah formal untuk mensosialisasikan nilai moral
dan agama yang akan membentuk disiplin para remaja. Pada saat ini lembaga-lembaga
pendidikan agaknya lebih banyak memusatkan muatan pengajaran pada masalah iptek dan kurang memasimalkan
masalah-masalah moralitas
4. Pergaulan Bebas
Adanya kecenderungan pergaulan yang
semakin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat dengan tidak mematuhi
aturan dan norma yang berlaku. Dengan mudah kita dapat melihat perilaku
penyimpangan seksual. Terlebih ada mitos beredar di masyarakat bahwa “seorang
pria akan awet muda jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang lebih
muda”. Oleh karena itu, mereka akan cenderung mencoba kepada anak kecil
5. Larangan
Pada kalangan remaja, remaja
cederung mempunyai rasa ingin tahu yang lebih. Sehingga meskipun ada hal yang
dilarang, mereka akan mencoba untuk mengetahui kenapa hal itu dilarang
2.3 Analisis
SWOT Masalah Sosial Paedofil
Analisis permasalahan Analisis SWOT
Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strength)
a.
Menyukai anak-anak secara
berlebihan
b.
Mendapatkan
perlakuan yang sama dimasa anak-anak
c.
Memenuhi hasrat
seksual
d.
Mendapatkan
kepuasan tersendiri bagi pelaku
2.
Kelemahan (Weakness)
a.
Terkucilkan
dimasyarakat
b.
Kurang dipercaya
c.
Kurang mengontrol
diri
d.
Mementingkan
kepuasan
3.
Peluang (opportunity)
a.
Kurangnya kegiatan
positif
b.
Kurangnya
pengawasan orangtua
c.
Sosialisasi pihak
berwenang
d.
Kurangnya kontrol
diri
4.
Tantangan/Hambatan (Threats)
a.
Cara membujuk
b.
Hukuman pidana oleh
aparat
c.
Terkucilkan
dilingkungan
d.
Rasa bersalah
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Paedofil adalah suatu kecenderungan seks
terhadap anak dibawah umur dan pelakunya pada umur rata-rata 40 tahun. Peadofil
berdampak buruk bagi pelaku maupun korban, banyak hal negatif yang diterima
khusus nya untuk korban, karena korban masih dibawah umur. Kesimpulan yang
dapat ditarik pada penulisan makalah ini adalah :
a.
Pelaku peadofil
dapat ditindak sesuai hukum yang berlaku
b.
Dapat menimbulkan
trauma mendalam bagi korban
c.
Dapat menimbulkan
pelaku baru akibat perlakuan seks pada
anak-anak
d.
Berikan pendidikan
moral, etika, norma-norma dan agama sejak dini
3.2 Rekomendasi
Penulis
memberikan rekomendasi beberapa untuk mencegah/mengatasi prilaku peadofil agar tidak terulang sebagai
berikut :
a.
Memberikan beberapa
kegiatan-kegiatan positif
b.
Memberikan
sosialisasi bahaya peadofil
c.
Keluarga memberikan
perhatian lebih untuk anak
d.
Pihak sekolah
memberikan pendidikan semaksimal mungkin tentang norma-norma
Referensi :
1.
Prakuso, Bambang.
1989. Kasus kejahatan seks : hukum atau keadilan. Jakarta: Antar Kota
2.
Bududu,j.s.
kata-kata serapan asing dalam bahasa indonesia. Jakarta: Kompas
3.
https://prezi.com/lt5b6drnlcyf/pedofilia/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia
Senin, 02 November 2015
Senin, 26 Oktober 2015
Rabu, 07 Oktober 2015
Makalah Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
Mata
Kuliah :
Ilmu Sosial
Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik
Makalah
Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
Kelas :
2-ID15
Tanggal Penyerahan Makalah : 6
Oktober 2015
Tanggal Upload
Makalah : 7
Oktober 2015
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa
seluruh pekerjaan dalam hal pembuatan makalah ini benar-benar memngerjakan
sendiri tannpa ada rekayasa ataupun mengutip dari hasil kerja pihak lain/orang lain
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P
e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
30414719
|
Al mukhorom syinudi
|
Program
Sarjana Teknologi
Industri
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas. Berkat rahmat-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan
judul Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta
Penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasan, ataupun penulisannya, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang. Penyusun mengharapkan semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
.
Bekasi, 6 Oktober 2015
Al
mukhorom syinudi
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................. i
PERNYATAAN ............................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.3 Sasaran ............................................................................................................2
BAB II PERMASALAHAN
............................................................................................................3
2.1
Pengertian Tawuran .......................................................................................................3
2.2
Faktor Penyebab Tawuran .............................................................................................3
2.3
Analisis Dampak Tawuran Mengunakan Analisis SWOT ................................................ 4
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...........................................................................5
3.1
Kesimpulan ...................................................................................................................5
3.2
Rekomendasi ................................................................................................................5
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masa
perkembangan yang dialami pade saat remaja merupakan masa yang sulit,
dikareanakan masa remaja merupakan masa yang rentan oleh ajakan– ajakan atau hasutan-hasutan negatif dari segala
bidang. Banyak faktor yang mempengaruhi hal negatif baik dari internal maupun
eksternal pada saat usia remaja, contoh faktor yang negatif pada saat remaja
diataralain adalah minuman keras, tawuran, dan bahkan perilaku sex bebas.
Salah satu faktor negatif adalah
tawuran. Tawuran menjadi hal yang paling sering ditemukan pada era globalisasi
ini. Tawuran menjadi hal biasa bagi para remaja, bahkan tawuran tidak hanyaa
dilakukan oleh para pelajar antar pelajar bahkan dilkaukakn antar RT/RW. Hal
ini sangat menghawatirkan dikarenakan penyebab dari tawuran tersebut adalah hal
yang kecil sebagai contoh adalah saling mengejek antar wilayah, antar sekolah,
bahkan antar RT/RW.
Cukup mengherankan tawuran lebih
banyak terjadi di kota besar di Indonesia bahkan di ibukota Indonesia yaitu di
Jakarta, seharusnya hal tersebut tidak terjadi dikarenakan efek dari tawuran
tersebut dapat merugikan berbagai pihak baik bersifat fisik, moral dan
material. Perlunya adanya kesedaran dari diri masing-masing agar hal tersebut
tidak terjadi atau terulang kembali.
1.2 Tujuan
Mengetahui
beberapa faktor bahkan penyebab terjadinya tawuran baik sebelum terjadi dan
sesudah terjadi tawuran dan mengetahui bagaimana mengatasi atau mencegah
terjadinya tawuran agar tidak terulang.
1.3 Sasaran
1.
Pelajar/Maasiswa/Remaja
Pelajar
diharapkan dapat mengendalikan emosi dan berpegangan teguh bahwa masa depan
ditangan diri sendiri dan pelajar harus dapat berfikir positif
2.
Orang Tua
Peranan
orang tua sangat penting dikarenakan sering nya perilaku kenakalan remaja yang
terjadi dikarenakan oleh tindakan orang tua yang menyelesaikan permasalahan
dengan kekerasan terhadap anak, sehingga
setelah remaja menyebabkan pola pikir yang tidak baik dan melampiaskan
kekesalan tersebut degan orang lain
3.
Pihak Sekolah/Guru
Peranan
sekolah dan guru adalah memberikan hal-hal inovatif, sehingga para pelajar
dapat merasa nyaman di sekolah dan memberikan sosialisasi dampak-dampak negatif
pada saat remaja
4.
Pihak Berwenang/Kepolisian
Pihak
kepolisian diharapkan, dapat memberi arahan atau mengayomi para pelaku agar
tidak melakuakan tawurandikarenakan dampak tawuran yang sangat merugikn
5.
Pemerintah
Pemerintah
sebagai aparat yang tertinggi dapat menindak lanjut para pelaku atau provokator
yang dapat menyebabkan tawuran terjadi
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Pengertian
Tawuran
Tawuran
sering sekali dilakukan oleh para remaja khusus nya para pelajar sudah tidak
asing dalam kehidupan di Jakarta. Kekerasan sudah menjadi hal wajar bagi para
remaja untuk dapat menyelesaikan masalah walaupun masalah tersebut dibilang hal
yang sang amat sepele atau hal kecil, contoh hal kecil yang terjadi adalah
tawuran bisa terjadi dikarenakan hanya ingin memperlihat kan sekelompok atau
wilayah mana yang terkuat tanpa meperhitungkan dampak setelah tawuran tersebut
Tubir atau biasa dikenal dengan
tawuran salah satu istilah dikota besar
ssalah satunya adalah Jakarta. Tawuran adalah tindakan perkelahian yang
meliputi banyak orang. Dampak akan terjadinya tawuran sangat fatal dimulai dari
korban luka-luka bahkan sampai meninggal dunia.
2.2 Faktor
Penyebab Terjadinya Tawuran
Tawuran
semata-mata tidak terjdi atas hal-hal ketidk sengajan, melaikan ada beberapa
twuran yang terjadi akibat unsur yang disengaja. Faktor terbagi menjadi dua
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi akibat para
remaja salah menganggapi hal dilingkungan sekitarnya dan menanggapinya dengan
emosi semata dikarenakan remaja mudah terpancing emosi ketika mendaptakan
masalah, sedangkan faktor eksternal ada beberapa faktor sebagai berikut :
1.
Faktor keluarga
Buruknya
keluarga yang sering memperlihatkan kekerasan setiap kali menyelesaikan masalah
akan menimbulkan dampak negatif bagi anak, dampak negatif bagi anak ketika
remaja akan meniru hal tersebut untuk menyelesaikan masalah
2.
Faktor lingkungan sekolah
Faktor
lingkungan sekolah yang sering kali membuat jenuh para remaja/pelajar
dikarenakan kurang nya fasilitas sekolah seperti fsilitas olahraga, fasilitas
kantin dan fasilitas-fasilitas lain membuat para pelajar selalu merasa tidak
nyaman di ruang lingkup sekolah sehingga para pelajar lebih memilih bergaul di
luar sekolah dengan banyak dampak negatif yang ada diluar sekolah
3.
Faktor lingkungan sekitar
Faktor
lingkungan sekitar yang sering kali didengar dengan istilah nongkrong membuat
remaja sering kali bergaul dengan hal negatif dengan teman sepergaulan, bahkan
sangat dekat sekali dengan hal negatif seperti minum-minuan keras bahkan sex
bebas yang mengakibatkan kontrol emosi remaja yang semakin tidak terkontrol.
2.3 Analisis
Dampak Tawuran Menggunakan SWOT
Analisis permasalahan Dampak Sosial
Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari
aspek :
·
Kekuatan
(Strenght)
1. Merasa
hebat dengan yang dipunya
2. Membela
kelompok/geng bahkan wilayah
3. Mendapatkan
pengakuan terhadap kelompok /wilayah lain
·
Kelemahan
(weakness)
1.
Perlakuan terkucilkan dipergaulan
2.
Beranggapan bahwa bersama akan lebih
hebat
3.
Permasalahan kecil diperbesar-besarkan
·
Peluang
(Opportunity)
1. Kurangnya
kegiatan yang bersifat positif
2. Kurangnya
pengawasan dan perhatian orngtua
3. Kurangnya
sosialisasi oleh aparat pengaman
·
Tantangan/Hambatan
(Threats)
1.
Senjata tajam yang dipergunakan dapat
mengakibatkan luka-luka bahkan korban meninggal
2.
Dipidana oleh aparat berwajib
3.
Dikeluarkan paksa oleh pihak sekolah
4.
Dikucilkan dimasyarakat
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Tawuran
merupakan hal yang bedampak panjang bagi para pelajar untuk mengatasi atau
mencegah terjadinya tawuran adalah memahami dan mengetahui penyebab-penyebab
terjadinya. Tawuran yang terjadi banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi,
faktor tersebut baik berupa internal dan eksternal. Faktor internal yang
terjadi diusia remaja adalah kurang nya mengotrol emosi sedangkan faktor
eksternal baik dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar yaitu
kurang nya mensosialisasikan atau pendekatan secara langsung tentang
aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. mensosialisasikan hal-hal apa saja
yang berdmapak buruk kepada para pelajar
3.2 Rekomendasi
1.
Meberikah suatu kegiatan-kegiatan
positif untuk menumbuhkan rasa sosial bagi remaja
2.
Memberikan sosialisasi tentang
dmapak-dampak yang timbul akibat tawuran
3.
Keluarga memberikan perhatian lebih
terhadap para anak
4.
Menghidari perilaku kekerasan dalam
keluarga
REFERENSI
Langganan:
Postingan (Atom)